10 Kura-kura yang Dilindungi di Indonesia Karena Terancam Punah

Tahukah Anda, terdapat lebih dari 260 spesies kura-kura di seluruh dunia yang terdiri atas 12-14 familia. Indonesia sendiri patut berbangga karena mempunyai sekitar 45 spesies kura-kura yang tergolong dalam 7 suku, termasuk kura-kura darat, kura-kura semi-aquatic, labi-labi, dan penyu. Semua kura-kura ini ada di setiap pulau-pulau di Indonesia. Tidak hanya di Pulau Papua saja, tapi ada pula kura-kura endemik dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Sayangnya dari sekitar 45 spesies kura-kura tersebut, ada sejumlah kura-kura asli Indonesia yang saat ini statusnya sudah terancam punah. Penyebabnya tidak lain karena maraknya perburuan liar kura-kura yang dilakukan secara membabi buta sehingga menyebabkan populasi kura-kura di alam liar mengalami penurunan yang drastis. Mirisnya adalah kura-kura yang diburu ini bukan hanya dijual sebagai binatang peliharaan saja, melainkan juga dikonsumsi dan diolah menjadi obat herbal.

Jadi sekali lagi kami himbau kepada Anda yang ingin memiliki kura-kura, belilah kura-kura yang memang hasil dari peternakan (breeding). Sehingga hobi Anda yang suka memelihara kura-kura ini tidak merusak keseimbangan alam. Beruntung kalau Anda bisa merawatnya dengan baik sehingga kura-kura tersebut beranak-pinak, lalu sebagian anaknya bisa Anda lepas liarkan ke alam. Namun bila kura-kura peliharaan Anda tersebut akhirnya mati, maka Anda turut menyebabkan kepunahannya.

Terdapat sekitar 10 spesies kura-kura asal Indonesia yang dilindungi karena statusnya terancam punah. Di antaranya yaitu :

Labi-labi Moncong Babi (Carettochelys insculpta)

labi-labi-moncong-babi.jpg

Labi-labi moncong babi merupakan kura-kura air tawar yang berasal dari Papua. Sebutan ini disematkan karena labi-labi monbi mempunyai hidung yang menyerupai hidung babi. Monbi memiliki penampilan yang sangat menarik. Bentuk kaki-kakinya yang berupa kaki pendayung membuat kura-kura monbi juga kerap disebut penyu air tawar. Tapi sayangnya nih populasi monbi saat ini tinggal tersisa sedikit di alam liarnya. Kebanyakan monbi dieskpor ke Dataran China untuk diolah menjadi obat.

Kura-kura Leher Ular Rote (Chelodina mccordi)

kura-kura-leher-ular-rote.jpg

Pulau Rote sebenarnya mempunyai kura-kura endemik asli dari pulau ini. Kura-kura tersebut memiliki leher yang cukup panjang menyerupai ular sehingga biasa disebut kura-kura leher ular rote. Sayangnya populai kura-kura leher ular rote ini sudah sangat terancam punah. Bahkan masyarakat yang tinggal di Pulau Rote sendiri banyak yang tidak tahu tentang kura-kura ini loh. Sudah lama kura-kura leher ular rote ini tidak ditemukan keberadaannya di danau-danau yang ada di Pulau Rote.

Kura-kura Leher Ular Papua (Chelodina novaeguineae)

kura-kura-leher-ular-papua.jpg

Pulau Papua juga mempunyai kura-kura endemik berleher panjang. Namanya yaitu kura-kura leher ular papua. Tergolong sebagai kura-kura semi-aquatic, kura-kura ini biasanya hidup di perairan tawar yang dangakal meliputi sungai dan danau. Di habitat alaminya, kura-kura leher ular papua ini biasa memakan ikan, cacing, jangkrik, udang, dan serangga-serangga kecil yang hidup di air. Namun sayangnya kini susah sekali berjumpa dengan kura-kura ini di alam liarnya karena populasinya terancam punah.

Biuku (Batagur baska)

kura-kura-biuku.jpg

Biuku memiliki pesona yang sangat menarik. Warnanya hitam legam dan mengkilat di seluruh bagian tempurungnya. Bentuk tubuhnya memanjang. Yang paling menarik ialah biuku merupakan kura-kura semi-aquatic yang mampu tumbuh sangat besar. Panjang postur tubuhnya bahkan bisa mencapai 70-80 cm loh. Karena keunikannya inilah maka marak dilakukan perburuan terhadap kura-kura biuku. Jadi tak heran kalau statusnya kini terancam punah sehingga harus dilindungi.

Beluku atau Tuntong (Callagur borneoensis)

kura-kura-tuntong-laut.jpg

Kura-kura callagur atau beluku dikenal pula dengan sebutan tuntong laut. Habitat alami kura-kura ini terletak di muara sungai hingga sejauh 4-5 km ke arah hulu yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tuntong laut kini termasuk salah satu kura-kura yang terancam punah. Selain karena perburuan tuntong laut untuk dijadikan hewan peliharaan, pengambilan telur kura-kura ini untuk dikonsumsi juga marak dilakukan. Upaya pelestarian kura-kura harus terus digalakkan agar beluku tidak punah.

Baning Cokelat (Manouria emys)

kura-kura-emys.jpg

Baning cokelat dikenal pula dengan sebutan kura-kura emys atau kura-kura kaki gajah. Di Indonesia, habitat alami kura-kura ini berada di Pulau Kalimantan. Kura-kura emys ini biasanya tinggal di dalam pedalaman hutan. Makanannya berupa dedaunan, rumput, buah-buahan hutan, dan bunga-bunga liar. Sesekali kura-kura ini juga mengonsumsi serangga-serangga kecil. Kura-kura emys termasuk dalam suku Testudinidae yang berarti emys merupakan kura-kura darat sejati.

Baning Sulawesi (Indotestudo forsteni)

kura-kura-forsteni.jpg

Selain kura-kura emys, Indonesia juga masih mempunyai kura-kura darat asli dari negeri ini yaitu kura-kura forsteni atau dikenal pula dengan sebutan baning sulawesi. Dinamakan demikian karena forsteni merupakan kura-kura endemik dari Pulau Sulawesi. Kura-kura ini juga biasanya tinggal di dalam hutan. Sebagai binatang omnivora, kura-kura forsteni akan memakan tumbuh-tumbuhan dan juga serangga-serangga kecil. Pesonanya yang menarik membuat kura-kura ini kerap diburu di alam liarnya.

Labi-labi Bintang (Chitra chitra)

labi-labi-bintang.jpg

Labi-labi Hutan (Dogania subplana)

labi-labi-hutan.jpeg

Labi-labi Irian (Pelochelys bibroni)

labi-labi-irian.jpg