Percaya atau tidak, sebenarnya semua orang bisa membuat steak daging sapi yang lezat. Hal ini dikarenakan proses pembuatan steak itu sebenarnya tidak terlalu rumit. Bumbu-bumbu yang digunakan pun sangat sedikit tidak sebanyak masakan-masakan khas Indonesia pada umumnya. Selain dari teknik memasaknya, kunci memasak steak adalah pemilihan daging sapi yang tepat.
Lantas bagaimana caranya memilih daging yang paling tepat untuk dimasak menjadi steak? Inilah pokok bahasan yang bakal kami ulas kali ini. Daging sapi memang sudah mempunyai cita rasa yang sangat sedap. Tapi perlu Anda ketahui bahwa tidak semua bagian dari daging sapi tersebut cocok dijadikan sebagai steak. Ada bagian yang enak sekali jika dimasak menjadi steak. Namun ada pula bagian yang sangat keras dan alot apabila Anda jadikan steak.
Berikut ini rahasia yang harus Anda ketahui dalam memilih daging sapi yang paling tepat untuk dimasak menjadi steak!
- Ketahui Bagian-bagian Daging Sapi
Tahukah Anda, daging sapi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan posisinya. Setiap bagian dari daging sapi ini memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda-beda sebab kandungan nutrisinya pun tidak sama. Beberapa bagian tersebut antara lain chuck, brisket, rib, plate, short loin, flank, sirloin, tenderloin, pound, dan shank. Sirloin dan tenderloin merupakan bagian yang paling sering dibuat steak. Kami akan membahasnya di artikel yang terpisah supaya lebih mendalam.
- Pilih Jenis Daging yang Terbaik
Walaupun kebanyakan orang menggunakan sirloin dan tenderloin dalam membuat steak tidak lantas berarti bahwa kedua bagian tersebut merupakan bagian daging yang paling lezat. Anda harus tahu kalau daging yang paling enak dibuat dari bagian bone-in rib-eye. Bagian ini terasa begitu lembut dan juicy. Namun karena ukurannya yang tebal membuat bone-in rib-eye tidak cocok digunakan saat pesta dengan jumlah tamu yang banyak. Untuk acara tersebut, sebaiknya Anda memakai flat iron atau flank steak.
- Perhatikan Warna, Bau, dan Teksturnya
Anda harus memastikan bahwa daging sapi yang dibeli dalam kondisi segar. Anda bisa mengetahuinya dengan melihat warna, bau, dan tekstur daging tersebut. Daging sapi yang segar berwarna merah cerah, merah terang, sampai merah gelap. Khusus untuk daging yang disimpan di dalam showcase biasanya cepat berwarna menjadi merah keputih-putihan tanpa merusak kualitasnya.
Kemudian Anda bisa mencoba mencium daging sapi tersebut. Daging segar memiliki aroma yang tidak terlalu kentara namun tidak berbau basi/busuk. Sebaliknya untuk daging yang sudah tidak segar akan mengeluarkan aroma asam khas amonia. Jika memungkinkan, silakan Anda sentuh daging sapi yang ingin dibeli. Apabila tekstur permukaannya terasa lengket menandakan kondisi daging sudah tidak segar lagi.
- Perhatikan Informasinya dengan Seksama
Khusus untuk produk daging sapi dalam kemasan, Anda harus membaca informasi yang tercantum di dalam kemasannya dengan teliti. Sebab di dalam kemasan tersebut sudah tertulis informasi yang menandakan kualitasnya. Anda harus memperhatikan informasi tentang tanggal pengemasan, periode penggunaan yang dianjurkan, dan tanggal pembekuan. Pastikan pula kemasannya masih dalam kondisi utuh dan tidak ada sedikit pun bagian yang robek. Waspadai terhadap daging sapi yang dikemas ulang dengan melihat dari warnanya yang sudah tidak merah segar.
- Pilih Daging yang Banyak Lemaknya
Rahasia daging sapi yang pasti lezat untuk dibuat steak adalah kandungan lemak (marbling) di dalamnya. Daging yang banyak mengandung lemak mempunyai titik-titik putih yang menyebar secara acak. Lemak inilah yang akan membuat rasa daging sapi lebih sedap dan empuk. Marbling yang bagus ditandai dari bentuknya yang berupa flek-flek kecil. Daging seperti ini memiliki kelezatan dan keempukan yang sangat pas.