Mesin bensin dan mesin diesel memiliki persamaan dan perbedaan pula. Persamaan keduanya adalah sama-sama termasuk mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Hal ini dikarenakan mesin bensin dan diesel bekerja menggunakan sebuah siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu langkah isap, langkah kompresi, langkah tenaga, dan langkah buang. Tapi mesin bensin tidak bisa disebut mesin diesel, atau sebaliknya, karena memiliki perbedaan.
Berikut ini perbedaan-perbedaan antara mesin bensin dan mesin diesel.
Jenis Bahan Bakar
Mesin bensin dan mesin diesel menggunakan bahan bakar yang tidak sama. Sifat bahan bakar yang dipakai mesin bensin yaitu mudah menguap dan mempunyai titik nyala api yang rendah sekitar -43 derajat celsius. Jadi bahan bakar ini mudah sekali terbakar apabila terkena percikan api yang kecil saja. Bandingkan dengan bahan bakar yang digunakan oleh mesin diesel. Bahan bakar tersebut sulit menguap serta memiliki titik nyala api antara 52-96 derajat celsius.
Efisiensi Panas
Antara masin bensin dan mesin diesel juga memiliki tingkat efisiensi panas yang berbeda. Mesin diesel memiliki efisiensi panas yang lebih besar daripada mesin bensin. Hal ini berarti pemakaian bahan bakarnya lebih ekonomis. Berbeda dengan mesin bensin yang lebih boros bahan bakar ketimbang mesin diesel.
Langkah Isap
Langkah isap yang terjadi pada mesin bensin mengakibatkan katup masuk dapat mengalirkan campuran udara dan bensin. Sedangkan pada mesin diesel, langkah isap ini membuat katup masuk (intake valve) mengalirkan udara bersih ke dalam ruang bakar.
Langkah Kompresi
Perbedaan juga tampak pada langkah kompresi kedua mesin ini. Pada mesin bensin, unsur yang dikompresi atau dipadatkan adalah campuran udara dan bahan bakar. Sementara pada langkah ini di mesin diesel, unsur yang dipadatkan hanyalah udara saja.
Rasio Kompresi
Mesin diesel mempunyai rasio kompresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin bensin. Misalnya yaitu Suzuki Ertiga yang menggunakan mesin diesel memiliki rasio kompresi 16:1. Berbeda dengan Suzuki Ertiga yang memakai mesin bensin dengan rasio kompresi 10:1.
Langkah Tenaga
Proses pembakaran yang terjadi pada mesin bensin memanfaatkan busi. Campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresi akan dibakar memakai percikan api dari busi. Hal ini tidak terjadi pada mesin diesel. Udara yang telah dikompresi akan diberi tambahan kabut bahan bakar diesel melalui injektor. Pertemuan keduanya akan suatu ledakan yang meyebabkan piston terdorong ke bawah dan menghasilkan tenaga untuk memutar kruk as.
Ketahanan Mesin
Mesin diesel bersifat tahan lama serta tak membutuhkan electric enginer. Hal ini berarti mesin diesel memiliki kemungkinan mengalami kesulitan kerja yang lebih kecil ketimbang mesin bensin. Mesin ini tidak memerlukan busi karena udara yang dikompres seketika akan terbakar setelah disemprot bahan bakar. Akhirnya biaya perawatannya pun lebih kecil daripada mesin bensin.
Suara dan Getaran
Mesin diesel juga mempunyai tekanan pembakaran maksimal yang mencapai hampir dua kali dari mesin bensin. Akibatnya suara dan getaran mesin ini pun menjadi lebih besar. Suara dan getaran ini kini bisa diminimalisir dengan adanya commonrail.
Tekanan Pembakaran
Tekanan pembakaran pada mesin diesel lebih tinggi sehingga mesin ini harus dibuat dari bahan yang mampu menahan tekanan tersebut. Mesin diesel harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Walaupun kapasitas mesin atau kubikasi (cc) mesin diesel sama dengan mesin bensin, tetapi tenaga yang dihasilkannya lebih besar.