Anda pasti sudah tahu kalau ada kura-kura yang hidupnya di laut, kan? Yap, namanya adalah penyu (sea-turtle). Penyu merupakan kura-kura air asin yang tinggalnya di wilayah lautan, mulai dari daerah pesisir sampai ke samudera. Penyu mendiami hampir sebagian besar area lautan di muka bumi ini. Oleh karena itu, jenis-jenis penyu yang ada pun sangat beranekaragam. Di antaranya yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu pipih, penyu tempayan, penyu lekang, penyu lekang kempii, penyu belimbing, dan penyu hitam.
Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan spesies penyu yang paling banyak ditemukan di Indonesia sebab habitat alaminya memang terletak di perairan tropis. Jangan salah sangka dahulu ya, penyu ini dinamai sebagai penyu hijau bukan karena tempurungnya yang berwarna hijau, melainkan adanya lemak berwarna hijau di bawah sisiknya. Sedangkan warna tempurungnya sendiri ialah abu-abu, hitam, atau kecokelatan. Penyu ini mempunyai bentuk kepala yang kecil dengan paruh yang tumpul.
Habitat penyu hijau terletak di hamparan lamun dan ganggang laut. Berat maksimalnya ketika sudah dewasa dapat mencapai 400 kg. Terkadang penyu ini juga ditemukan di Kepulauan Hawai pada musim panas. Penyu hijau juga dikenal sebagai penyu daging karena penyu ini yang paling sering diburu untuk diambil dagingnya. Untungnya sekarang sudah banyak terdapat tempat penangkaran penyu hijau serta tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak memburunya lagi pun semakin meningkat.
Setelah menetas dari telurnya, tukik (anakan) penyu hijau akan bergerak menuju ke pesisir pantai untuk mencari makanan. Ketika masih berusia anakan sampai remaja, penyu hijau akan memakan cacing laut, udang, remis, rumput laut, dan alga. Namun setelah mencapai usia dewasa dengan ukuran sekitar 20-30 cm, penyu laut ini akan berubah menjadi herbivora dengan hanya mengonsumsi rumput laut saja. Penyu hijau biasanya akan kembali ke pantai kelahirannya untuk bertelur setiap 3-4 tahun sekali.
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)
Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dikenal pula dengan sebutan hawksbill turtle karena mempunyai paruh yang tajam dan menyempit dengan rahang yang cukup besar menyerupai paruh burung elang. Ciri-ciri khas lainnya yaitu penyu sisik memiliki sisi yang tumpang tindih (overlapping/imbricate) mirip seperti sisik ikan. Itulah kenapa, orang-orang menamainya sebagai penyu sisik. Penyu sisik mempunyai karapas (tempurung bagian atas) yang berwarna kuning, hitam, dan cokelat bersih. Sedangkan plastron (tempurung bagian bawah) berwarna kekuning-kuningan. Keindahan sisik penyu ini juga sering kali dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan.
Penyu sisik tergolong ke dalam phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily Cheloniidae, Family Cheloniidae, spesies Eretmochelys imbricata. Penyu sisik biasanya memilih daerah pantai yang gelap, sunyi, dan berpasir untuk bertelur. Gugusan pulau-pulau terpencil adalah tempat tinggal favoritnya. Dengan bentuk paruh yang cukup runcing, penyu sisik mampu menjangkau bahan-bahan makanan yang terdapat di celah-celah karang seperti sponge dan anemon. Penyu ini juga sangat menyukai udang dan cumi-cumi.
Penyu Pipih (Natator depressus)
Penyu pipih (Natator depressus) juga dikenal dengan nama flatback turtle karena memiliki sisik marginal yang rata dan agak melengkung di sisi luarnya. Nama lain penyu ini ialah australian-flatback turtle sebab paling sering ditemukan di perairan Australia, meskipun terkadang sampai ke Indonesia karena lokasinya yang memang cukup dekat. Penyu pipih ini selalu memilih kawasan pantai yang sunyi, gelap, terpencil, dan berpasir sebagai tempat untuk menaruh telur-telurnya. Sebagai binatang omnivora, penyu ini mengonsumsi ubur-ubur, kerang-kerangan, timun laut, udang, dan hewan invertebrata lainnya.
Penyu pipih ini termasuk dalam phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily Cheloniidae, family Cheloniidae, spesies Natator depressus. Sempat terjadi perdebatan oleh para ahli di abad ke-20 mengenai genus penyu ini. Awalnya penyu pipih digolongkan ke dalam genus Chelonia. Tetapi setelah dilakukan penelitian secara mendalam, para ahli akhirnya sepakat kalau penyu pipih termasuk genus Natator. Berarti penyu pipih merupakan satu-satunya penyu di genus Natator yang masih hidup di muka bumi hingga saat ini.
Penyu Tempayan (Caretta caretta)
Penyu tempayan (Caretta caretta) mempunyai karapas yang berwarna cokelat kemerahan, kepala yang berukuran besar, dan paruh yang bertumpuk (overlap). Penyu tempayan juga memiliki 5 buah sisik di kepala bagian depan (prefrontal), serta biasanya terdapat 4 pasang sisik coastal dan 5 sisik vertebral. Plastron penyu ini berwarna cokelat muda sampai kuning.
Biasanya sih penyu tempayan bertelur di kawasan sub-tropis, namun kadang-kadang ditemukan di Indonesia meski tak bertelur. Makanan penyu ini adalah kerang remis, kepiting, mimi, dan hewan invertebrata lainnya. Penyu tempayan mempunyai rahang yang sangat kuat untuk menghancurkan cangkang kerang.
Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)biasa disebut pula olive-ridley turtle dalam bahasa inggris. Sekilas sih penyu ini mempunyai penampilan yang mirip seperti penyu hijau. Bedanya adalah penyu tempayan ini mempunyai ukuran kepala yang lebih besar dengan kepala yang bentuknya lebih langsing serta bersudut. Tubuh penyu tempayan berwarna hijau pudar, serta lima buah atau lebih sisik lateral di sisi sampingnya. Faktanya adalah penyu tempayan merupakan penyu terkecil di dunia. Penyu ini termasuk binatang karnivora yang biasa memangsa udang, kerang, kepiting, dan remis. Saat ini diperkirakan ada sekitar 1.000 sarang penyu lekang yang ditemukan.
Penyu Lekang Kempii (Lepidochelys kempii)
Penyu Lekang Kempii (Lepidochelys kempii) memiliki penampilan yang mirip seperti penyu lekang. Tapi ukuran penyu ini lebih besar daripada penyu lekang. Penyu ini dinamai penyu lekang kempii sebagai bentuk penghormatan kepada Richard Kemp yang telah meneliti jenis ini secara mendalam sehingga dapat dibedakan dari jenis penyu lekang biasa. Namun sampai sekarang masih banyak teka-teki yang belum terpecahkan mengenai penyu ini. Termasuk di antaranya tentang asal usul dan habitat alaminya.
Penyu lekang kempii tergolong dalam phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily Cheloniidae, Family Cheloniidae, spesies Lepidochelys kempii. Salah satu keunikan dari kura-kura ini adalah melakukan proses bertelur secara serempak di sepanjang pantai. Bahkan pernah tercatat ada sekitar 40.000 ekor penyu lekang kempii yang bertelur secara bersama-sama di pantai Rancho Nuevo, Meksiko sepanjang 300 km loh.
Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan satu-satunya penyu yang tidak memiliki sisik di tempurungnya. Penyu ini juga tercatat sebagai penyu laut terbesar di dunia. Penyu ini dinamai sebagai penyu belimbing sebab terdapat tonjolan garis-garis sebanyak 7 garis di tubuhnya sehingga tampak seperti belimbing. Sedangkan di luar negeri, penyu ini dikenal dengan sebutan leather-back turtle karena tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis dan lunak, tapi sangat kuat dan elastis seperti kulit.
Penyu Belimbing tergolong di dalam phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, dari Family Dermochelyidae, spesies Dermochelys coriacea. Penyu ini biasanya hanya mengonsumsi ubur-ubur saja sebagai makanannya. Penyu belimbing juga mempunyai kemampuan menyelam yang luar biasa, di mana mampu menyelam hingga kedalaman 1.000 meter. Beda dengan penyu-penyu yang lainnya, penyu belimbing tidak memiliki rahang yang cukup kuat untuk memecahakn biota laut atau cangkang yang keras.
Penyu Hitam (Chelonia agassizii)
Penyu hitam (Chelonia agassizii) dapat dikenali dari tubuhnya yang berwarna hitam keabu-abuan sampai hitam legam. Karakteristik tubuh penyu ini mirip seperti penyu hijau, tetapi ukurannya jauh lebih kecil. Penyu hitam hanya bisa ditemukan di Samudera Pasifik sebelah timur seperti di Daerah Galapagos. Sedangkan tempat bertelur kesukaannya terletak di pantai Michoacan dan Baja, Meksiko. Saat usianya masih muda, penyu hitam akan mengonsumsi biota laut seperti cacing laut, udang, remis, rumput laut, dan alga. Kemudian setelah ukurannya mencapai 20-30 cm, penyu ini hanya mau memakan rumput laut saja.