Daerah Borobudur di Kabupaten Magelang adalah salah satu destinasi wisata di Provinsi Jawa Tengah. Tidak lain karena adanya Candi Borobudur di sini. Candi Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Bahkan candi ini pun termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia. Dengan predikatnya tersebut, ada banyak orang yang berkunjung ke Candi Borobudur karena penasaran dengan kemegahannya. Begitu pula dengan Anda dan rombongan wisata.
Kami jamin Anda tidak akan merasa kecewa apabila berwisata ke Candi Borobudur. Candi ini patut dikunjungi oleh semua warga Indonesia. Di tempat ini kita bisa belajar tentang sejarah negara kita tercinta, Indonesia Raya, terutama pada zaman dulu kala. Bagaimana sebenarnya Indonesia merupakan negara yang hebat sebab mampu mendirikan sebuah bangunan yang sangat megah hanya menggunakan batu. Kita patut berbangga dengan peninggalan ini.
Setelah puas menyusuri sejarah di Candi Borobudur, jangan lupa untuk mencicipi masakan tradisional khas Daerah Borobudur serta daerah-daerah lain di sekitarnya. Dijamin deh kuliner di tempat ini tidak hanya enak dan lezat, tetapi juga begitu unik. Anda tidak bisa menemuinya di daerah lain. Dimulai dari hidangan yang sudah langka sampai sajian yang unik tetapi juga enak. Berikut ini daftar makanan-makanan yang kami rekomendasikan!
Mangut Beong
Provinsi Jawa Tengah memang sangat terkenal dengan kuliner mangutnya. Mangut adalah masakan yang berbahan dasar ikan yang dimasak memakai kuah santan dengan bumbu yang pedas. Istimewanya mangut khas Magelang yaitu pemakaian ikan beong yang notabene merupakan ikan yang sudah langka. Habitat ikan ini berada di Sungai Progo. Sekilas wujud ikan beong menyerupai ikan lele, warna tubuhnya kehitam-hitaman serta memiliki kumis dan patil. Namun ukuran ikan beong jauh lebih besar daripada ikan lele.
Sebelum dimasak dengan bumbu mangut, ikan beong biasanya diolah terlebih dahulu dengan cara diasapi atau digoreng. Hal ini akan menambah cita rasa gurih pada daging ikan serta menghilangkan bau amis. Barulah kemudian ikan beong asap atau goreng ini dimasukkan ke dalam kuah mangut berupa santan pedas. Disajikan dalam kondisi yang hangat, memakan mangut ikan beong memang cocok sekali di Magelang yang notabene udaranya cukup dingin. Rasa dagingnya gurih dengan tekstur yang empuk. Lezat ditambah kuah yang pedas.
Sup Senerek
Bagi masyarakat Magelang, kacang merah biasa disebut senerek. Jadi sup senerek artinya yaitu sup kacang merah. Olahan kacang merah yang dijadikan sup memang banyak dijumpai di Jawa Tengah daerah atas atau dataran tinggi seperti Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Hal ini didukung pula dengan banyaknya petani setempat yang membudidayakan kacang merah di ladangnya. Sup senerek atau sup kacang merupakan salah satu dari sekian banyaknya masakan berbahan dasar kacang merah yang paling terkenal.
Bagaimana bisa sup senerek ini begitu terkenal, khususnya di kalangan wisatawan? Tidak lain karena kelezatan cita rasa yang dimilikinya. Memang benar kalau sup senerek berisi kacang merah. Namun Anda jangan mengira kalau isinya cuma kacang merah saja. Sebab masih ada bahan lain yang ditambahkan ke dalam sup ini. Di antaranya yaitu daun melinjo, daun bayam, dan wortel. Tidak lupa potongan-potongan daging sapi ditambahkan ke dalamnya membuat rasa dan aroma sup senerek semakin menggugah selera.
Sego Godog
Dalam bahasa jawa, sego artinya nasi. Sedangkan godhong artinya rebus. Jadi nasi godog adalah nasi rebus. Kedengarannya unik sekali ya? Selama ini kita tahunya hanya tentang nasi goreng yang memiliki rasa yang lezat dan nikmat. Tetapi kalau Anda menginginkan sesuatu yang unik dan enak, maka nasi rebus alias sego godog ini patut dicoba. Kami jamin Anda tak akan merasa kecewa setelah memakan sajian nasi rebus ini.
Jangan menganggap kalau sego godog cuma nasi yang direbus begitu saja ya. Karena faktanya sajian ini lebih tepat disebut sebagai sup nasi. Sego godog dibuat dari kuah kaldu daging sapi yang direbus, lalu ditambah dengan potongan-potongan sayuran seperti kol, tomat, wortel, kentang, dan daun bawang. Setelah kondisinya setengah matang, barulah nasi dimasukkan ke dalam kuah tersebut. Lanjutkan sampai nasi bercampur dengan sup. Sajikan dengan suwiran daging ayam dan bawang goreng. Rasanya pasti sungguh lezat!
Nasi Lesah
Hidangan lain yang tak kalah unik dari Kabupaten Magelang ialah nasi lesah. Apakah itu? Nasi lesah pada hakikatnya merupakan soto. Namun yang menarik di sini adalah penambahan aneka lauk pauk yang berbumbu bacem ke dalamnya. Hal ini membuat cita rasa nasi lesah pun menjadi agak manis dengan penambahan baceman tersebut. Khas sekali dengan makanan-makanan tradisional suku jawa yang memang kebanyakan bercita rasa agak manis.
Isi nasi lesah terdiri dari nasi, kol, taoge, bihun, daun bawang, dan seledri. Kemudian hidangan ini disiram dengan kuah soto bersantan yang panas. Setelah itu, tambahkan aneka lauk pauk baceman seperti ayam bacem, telur bacem, tahu bacem, atau tempe bacem. Jangan lewatkan bawang goreng serta sambal bagi Anda penyuka rasa pedas ya. Anda bisa menikmati sajian nasi lesah ini dalam kondisi yang hangat. Rasanya sungguh tepat memakan nasi lesah di daerah Borobudur yang berhawa cukup dingin.
Kupat Tahu
Apa benar di Borobudur kita mesti mencoba kupat tahu? Bukankah di daerah lain pun banyak ditemukan hidangan yang satu ini? Bahkan di kota-kota besar seperti Semarang dan Jakarta, menu kupat tahu pun banyak dijajakan. Tapi Anda jangan memandang sebelah mata dulu ya. Karena kupat tahu khas Magelang mempunyai rasa yang unik dan berbeda dari kupat tahu dari daerah lainnya. Rasanya dijamin sangat khas dengan Borobudur.
Isi kupat tahu asal Magelang memang terdiri dari kupat dan tahu yang dipotong-potong kecil. Kemudian diberi tambahan taoge, seledri, dan bawang goreng. Nah, hal yang membedakan antara kupat tahu Magelang dengan daerah lainnya yaitu kuahnya. Kupat tahu khas Magelang ini memiliki kuah yang cair dengan rasa yang merupakan paduan dari asam, manis, dan pedas. Kombinasi ketiga rasa ini menciptakan nuansa yang menyegarkan di dalam mulut. Disajikan bersama dengan telur rebus dan sate kerang, kupat tahu Magelang ini tiada duanya deh.