7 Teknik Mengendarai Sepeda MTB di Daerah Pegunungan yang Benar

Hobi mengendarai sepeda MTB di gunung semakin disukai oleh masyarakat Indonesia. Ibaratnya kita bisa berolahraga sekaligus berekreasi di waktu yang sama. Belum lagi kondisi jalanan di pegunungan yang berbeda-beda dan sulit ditebak menimbulkan sensasi pengalaman baru tersendiri.

Perlu anda sadari, mengendarai sepeda MTB di gunung tidak segampang dan senyaman kelihatannya. Trek yang masih alami ini bakal terasa kurang mulus saat dilewati. Terlebih jika anda berhadapan dengan medan yang naik, turun, sempit, curam, berbatu, dan lain sebagainya. Namun di situlah sensasi utama dari berkendara sepeda di gunung.

Supaya anda tetap aman dan selamat ketika menjajal berkendara sepeda di trek pegunungan, ikuti kiat-kiat berikut ini :

  1. Persiapkan Mental Diri Sendiri

Percaya dirilah akan kemampuan anda dalam melewati segela medan di pegunungan. Tetap fokus memperhatikan kondisi jalan di depan dan buat perencanaan yang matang untuk 2-3 meter berikutnya. Hindari memperhatikan pesepeda di depan anda karena justru akan mengaburkan konsentrasi terhadap trek.

  1. Atur Posisi Gear Sesuai Kebutuhan

Pelajari fungsi dasar gear pada sepeda gunung. Ketika anda ingin bersepeda dengan kecepatan tinggi, posisikan rantai pada gear yang besar. Sebaliknya jika berhadapan dengan jalanan yang berat, atur kembali posisi rantai pada gear yang terkecil sehingga mudah dikayuh. Dan untuk menjaga keseimbangan saat berhadapan dengan jalan yang penuh rintangan, cobalah mengayuh pedal secara spin, di mana pedal paling banyak diletakkan di bawah.

  1. Fokuskan Berat Tubuh Pada Pedal

Untuk medan-medan tertentu, anda perlu memfokuskan berat tubuh pada pedal sepeda. Tujuannya agar ban bisa lebih mencengkeram ke dalam tanah sehingga tidak mudah goyah. Teknik ini dapat diterapkan saat berniat melewati jalan yang licin sambil dibarengi dengan pengaturan kecepatan sebelum melintasi trek.

  1. Gunakan Kedua Rem Bersamaan

Supaya fungsi rem lebih optimal, anda bisa menggunakan kedua rem pada saat yang bersamaan. Rem depan untuk memperlambat laju sepeda dan rem belakang untuk menjaga keseimbangannya. Perbandingan yang paling banyak dipakai adalah menekan rem depan dengan porsi 40 persen dan 60 persen sisanya untuk rem belakang. Jangan mengandalkan satu rem saja karena dapat mengakibatkan anda terpelanting dari sepeda.

  1. Condongkan Badan untuk Mengangkat Ban

Anda tidak perlu turun dari sepeda ketika berhadapan dengan rintangan yang cukup besar seperti kayu, batu, dan lain-lain. Kuncinya adalah mengayuh pedal dengan gerakan perlahan biar gampang dikendalikan. Setelah itu condongkan tubuh ke belakang untuk mengangkat ban depan, lewati rintangan dengan hati-hati, kemudian condongkan lagi tubuh ke depan untuk mengangkat roda belakang. Ingat teknik ini hanya boleh diaplikasikan jika ukuran rintangan cukup masuk akal untuk dilewati.

  1. Angkat Ban untuk Melintasi Lubang

Bersepeda di gunung harus siap melewati jalanan yang berlubang-lubang cukup banyak. Malahan terkadang kita pun harus melewati jalanan yang bercelah misalnya parit atau irigasi. Tenang, anda bisa menaklukan medan tersebut dengan mudah apabila mengetahui tekniknya yang benar. Adapun caranya yaitu condongkan badan ke belakang sambil menarik setang ke atas supaya ban terangkat dan tidak menyentuh lubang. Berikutnya condongkan lagi badan ke depan sehingga sepeda cepat bergerak maju.

  1. Pertahankan Kecepatan Sepeda

Bersepeda di pegunungan harus memperhatikan tingkat kecepatan sepeda sesuai kemampuan. Khususnya saat melewati kondisi jalanan yang berbatu-batu, anda harus mempertahankan laju sepeda dengan tepat. Manfaatkan rem depan dan rem belakang sebagai penahan sepeda dari tergelincir. Posisikan rantai pada satu tingkat gear belakang yang lebih tinggi sehingga perputaran ban belakang menjadi lebih terkendali.