9 Penyebab Utama Kaca Aquarium Retak atau Pecah Sendiri, Bukan Hantu Kok

Semua orang mempunyai hobinya masing-masing. Termasuk Anda sendiri yang hobi memelihara ikan-ikan hias. Alasannya sederhana karena ikan hias memiliki pesona yang sungguh menarik. Gerak-gerik ikan berwarna-warni di dalam aquarium yang lincah sekali mampu menciptakan pemandangan yang luar biasa indah. Apalagi kalau Anda berhasil membuat aquascape di dalamnya, aquarium tersebut nampak semakin indah. Anda pun semakin terpesona dibuatnya.

Tetapi Anda harus waspada terhadap kemungkinan aquarium tersebut mengalami kerusakan. Misalnya yaitu aquarium yang tiba-tiba retak atau pecah. Kasus ini bisa saja menimpa pada aquarium yang Anda miliki mengingat bahan bakunya yang terbuat dari kaca. Semua orang tentunya tidak menginginkan bila aquarium kepunyanya tiba-tiba rusak. Sebelum masalah ini menimpa aquarium Anda, segera cari tahu terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat merusak aquarium.

Sebenarnya kasus aquarium yang tiba-riba retak atau pecah sendiri merupakan kejadian yang sangat wajar. Penyebabnya bukan karena setan atau hantu, melainkan bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut ini hal-hal yang bisa menyebabkan aquarium Anda mengalami permasalahan tersebut :

  1. Kaca yang Digunakan Berkulaitas Rendah

Tahukah Anda, produk kaca yang dijual di toko bangunan mempunyai kualitas yang bermacam-macam. Setidaknya terdapat 3 jenis kaca berdasarkan mutunya yaitu kaca KW1, kaca KW2, dan kaca KW3. Kaca KW1 merupakan kaca dengan kualitas yang paling baik. Untuk membuat tangki aquarium, Anda harus menggunakan kaca ini. Hati-hati sebab kaca KW1 ini sekilas mirip seperti kaca KW2. Sebaiknya belilah kaca tersebut di toko langganan Anda agar tidak tertipu.

  1. Ukuran Kaca Aquarium Terlampau Tipis

Semakin tebal ukuran suatu kaca, maka semakin tinggi pula kekuatan yang dimilikinya. Artinya kaca tersebut sanggup menahan beban yang semakin besar. Pemilihan ukuran ketebalan kaca aquarium harus disesuaikan dengan volume totalnya. Aquarium yang ukurannya besar wajib memakai kaca yang tebal supaya mampu menangani beban dengan baik. Paling tidak aquarium mesti menggunakan kaca yang tebalnya 8 mm. Sisi aquarium bagian bawah harus lebih tebal.

  1. Lem Aquarium Sudah Tidak Kuat Lagi

Pada dasarnya, aquarium dibuat dengan menyatukan potongan-potongan kaca menggunakan lem khusus hingga membentuk balok atau kubus tanpa sisi atas. Ya, lem menjadi bahan perekat dari kaca-kaca tersebut. Awalnya memang lem tersebut bisa merekatkan kaca aquarium dengan kuat sekali. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, daya rekat lem ini melemah perlahan-lahan. Sampai pada akhirnya lem pun sudah tidak kuat lagi dalam merekatkan kaca aquarium.

  1. Kurangnya Sekat Kaca Sebagai Penahan

Supaya lebih kuat, aquarium yang ukurannya cukup panjang sebaiknya diberi kaca penyekat di bagian tengah-tengahnya. Fungsi kaca penyekat ini lebih ditujukan untuk menaikkan kekuatan struktur aquarium. Tetapi memasang kaca penyekat yang terlalu banyak juga dapat berakibat aquarium terlihat kurang menarik serta ikan-ikan di dalamnya pun merasa kurang nyaman. Anda bisa menyiasatinya dengan memasang kaca penyekat di bagian-bagian yang perlu saja.

  1. Aquarium Memuat Air Terlalu Banyak

Aquarium akan diisi dengan air yang jumlahnya banyak. Anda tak boleh meremehkan kekuatan air ini. Karena selain beban air yang harus ditanggung oleh aquarium, air juga memiliki tekanan ke segala arah yang sangat besar. Aquarium juga harus sanggup menahan tekanan ini dengan baik. Biasanya kasus aquarium yang retak atau pecah disebabkan karena tidak mampu menahan tekanan. Isilah aquarium dengan air per ketinggian 10 cm agar tidak mendadak.

  1. Peletakan Aquarium yang Kurang Rata

Siapa sangka jika masalah yang sepele seperti meletakkan aquarium di tempat yang miring bisa menyebabkan aquarium tersebut tiba-tiba retak atau pecah? Tapi faktannya memang demikian. Aquarium harus ditaruh di tempat yang benar-benar rata. Upayakan tak ada kemiringan sedikit pun pada tempat tersebut. Sebab kalau tempat peletakannya miring, beban dari aquarium bakal bertumpu pada sisi yang lebih rendah sehingga rawan mengalami kerusakan.

  1. Tatakan Busa Aquarium Kurang Tebal

Aquarium sebaiknya tidak langsung diletakkan di atas meja atau lantai. Anda harus memberikan alas yang empuk di bagian bawahnya. Biasanya para penghobi menggunakan busa sebagai alas aquarium. Gunakan busa yang cukup tebal agar mampu meredam beban aquarium dengan baik. Alas busa ini pula yang akan meredam getaran-getaran yang terjadi di sekitarnya supaya tidak sampai ke aquarium. Dengan demikian, posisi aquarium akan tetap stabil.

  1. Permukaan di Bawah Aquarium Kotor

Anda harus meletakkan aquarium di tempat yang benar-benar bersih. Pastikan tidak ada partikel kotoran sedikit pun di atas tempat tersebut. Mengapa? Sebab partikel ukuran yang berukuran sekecil apapun dapat menyebabkan aquarium retak atau pecah sendiri loh. Tanpa Anda sadari, batu kerikil yang ukurannya sangat kecil saja dapat memecahkan kaca aquarium tersebut loh. Hal ini terjadi lantaran aquarium terus menekan ke bawah ke arah kerikil yang ujungnya tajam.

  1. Aksesori di Dalam Aquarium Terlalu Berat

Memang sih penambahan aksesori ke dalam aquarium mampu membuat penampilannya makin menarik. Aquarium tersebut layaknya tangki yang berisi pemandangan di bawah air. Suasana di dalamnya menjadi lebih alami, natural, serta asri. Akan tetapi, Anda harus memperhitungkan beban dari aquarium. Jangan sampai deh gara-gara Anda menambahkan aksesori yang terlalu banyak, aquarium menjadi retak dan pecah lantaran harus menanggung beban sangat berat.