Peranan aki sangat krusial bagi kendaraan yang memanfaatkan listrik sebagai tenaga utamanya. Aki berfungsi sebagai media penyimpan listrik yang kemudian digunakan oleh mesin. Karenanya tanpa aki, sepeda listrik Anda bukanlah apa-apa. Sayangnya teknologi aki saat ini belum begitu baik sehingga mengakibatkannya gampang rusak.
Ada banyak sekali faktor-faktor yang dapat menyebabkan aki rusak. Perawatan yang tidak benar serta pemakaian secara asal-asalan bahkan sanggup mempersingkat usia pakai aki tersebut. Padahal harga aki ini tergolong mahal untuk kendaraan sekelas sepeda. Jika terus-terusan rusak, Anda tentu saja bakal mengalami tekor. Akibatnya selain dompet terkuras habis, semangat Anda untuk mengendarai sepeda listrik pun akan berkurang.
Nah biar aki yang tertanam pada sepeda listrik kebanggaan Anda tidak gampang rusak, hindari pantangan-pantangan berikut ini!
- Jangan Keseringan Ngebut
Sepeda motor yang berbahan bakar bensin masih oke dibuat ngebut karena paling cuma tekor di bensin. Tinggal diisi ulang di SPBU terdekat, masalah langsung teratasi. Berbeda dengan tenaga listrik yang memakai aki sebagai penyimpan dayanya. Apabila Anda menggunakannya dengan kecepatan yang tinggi, listrik di aki bakal berkurang secara drastis dalam waktu yang singkat. Akibatnya timbul panas berlebih yang menandakan kalau sel-sel di dalam aki harus bekerja ekstra keras. Jika kejadian ini terus-menerus berlanjut, maka bersiaplah sel-sel di dalam aki akan rusak sehingga mengakibatkan kemampuannya dalam menyimpan listrik berkurang.
- Beli Produk yang Memberikan Jaminan
Banyak orang yang menggembor-gemborkan kalau kendaraan bertenaga listrik jauh lebih ramah di kantong daripada kendaraan bensin. Faktanya tidak selamanya begitu. Sepeda listrik bisa dikatakan lebih hemat apabila usia pakai akinya lebih dari 3 tahun. Jika setiap tahun Anda harus mengganti aki, ini menandakan kalau sepeda listrik milik Anda boros bahan bakar. Selain karena kesalahan dalam sistem mesinnya, hal tersebut bisa pula disebabkan oleh pemilihan aki abal-abal. Larangan keras pula ditunjukkan untuk pemakaian aki basah atau aki kering yang biasa digunakan untuk motor bensin. Sebab aki untuk kendaraan tenaga listrik sudah didesain secara khusus.
- Jangan Gunakan sampai Habis
Ini juga merupakan kebiasaan buruk yang kerap dilakukan oleh pemilik sepeda listrik. Mereka akan menggunakan sepedanya sampai listriknya benar-benar habis. Barulah kemudian dilakukan pengisian ulang energi listrik ke dalam aki. Jika Anda pun memiliki kebiasaan seperti ini, sebaiknya mulai sekarang tinggalkanlah. Kenapa? Sebab aki yang dibiarkan sampai dayanya benar-benar habis dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel di dalamnya. Sangat dianjurkan melakukan charging ketika daya baterai masih tersisa sekitar 25-30%.
- Jangan Charging Terlalu Lama
Mengisi daya listrik ke dalam aki bisa diibaratkan sama seperti mengisi air ke dalam ember. Antara aki dan ember tersebut keduanya sama-sama memiliki kapasitas penyimpanan. Jadi apabila air yang diisikan ke ember terlalu banyak, maka akan meluber ke mana-mana. Begitu pula dengan listrik yang dimasukkan ke aki, jika terlalu banyak sampai melebihi kapasitasnya, listrik tadi akan merusak sel-sel penyimpanan di dalam aki. Biasanya hal ini ditunjukkan dengan kondisi aki yang menggelembung karena keseringan didesak oleh energi listrik.
- Hindari Memakai Charger Otomatis
Perkembangan teknologi melahirkan mahakarya sebuah charger yang akan bekerja secara otomatis. Charger ini akan mengisi daya ke aki selama beberapa waktu, kemudian akan berhenti dengan sendirinya apabila sensor di dalamnya mendeteksi bahwa aki sudah penuh. Ada kalanya Anda perlu menghindari pemakaian charger yang otomatis seperti ini. Terutama jika aki yang ditanamkan di sepeda listrik Anda sudah dalam keadaan kosong. Biasanya aki yang kosong ketika dilakukan charge tidak bisa dideteksi penuh oleh sistem pada charger otomatis.