8 Hal yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Menikah, Langgeng Selamanya

Ada hal-hal tertentu yang harus dipikirkan sebelum Anda menikah dengan pasangan. Ini dikarenakan pernikahan merupakan ikatan seumur hidup, bukan tahunan lagi sebagaimana pacaran. Sekali menikah untuk selama-lamanya. Setelah menikah maka secara otomatis Anda dan pasangan melebur menjadi satu. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang betul. Sama sekali tidak boleh ada kata menyesal yang terlintas di benak Anda atau pasangan nantinya.

Jujur adalah kunci utama dalam membangun rumah tangga. Selalu jaga sikap kejujuran di setiap kesempatan dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Sekali berbohong, maka keluarga kecil Anda sudah berada di ambang kehancuran. Tinggal menunggu bom waktu untuk mengungkapkan kebohongan tersebut. Rasa cinta juga tetap harus dijaga agar selalu semerbak wangi aromanya meskipun Anda sudah berhasil mendapatkan hatinya. Caranya dengan memperlakukan pasangan secara istimewa.

Guna memantapkan tekad hati Anda untuk menikahi pacar dalam waktu dekat, silakan diskusikan hal-hal di bawah ini!

  • Ada baiknya sebelum pernikahan terlaksana, Anda dan pasangan membicarakan visi-misi atau tujuan pernikahan terlebih dahulu. Apa keinginan Anda setelah melewati usia pernikahan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan seterusnya? Lalu bagaimana dengan pasangan, apakah cocok dengan keinginan Anda? Tidak masalah kalau ada perbedaan yang muncul selama Anda bisa menyelaraskannya satu sama lain.
  • Jika sudah menikah, Anda akan memiliki pasangan seutuhnya. Begitu pula dengan dirinya. Anda juga akan melewati hari-hari ke depan selalu bersama pasangan, baik di kala suka maupun duka. Maka dari itu, penting bagi Anda berdua untuk mengetahui karakteristik pasangan yang benar-benar asli. Tidak boleh ada jaim lagi di antara Anda berdua. Jangan pernah merasa paling benar dan selalu menerima kritik dengan baik.

  • Buatlah hubungan Anda dengan keluarga pasangan semakin erat. Ingat bahwa keluarga dia juga akan menjadi keluarga Anda setelah terlaksananya prosesi pernikahan. Secocok apapun Anda dengan pasangan, semua itu tidak ada gunanya kalau Anda tidak bisa mencocokkan diri dengan keluarga besarnya. Anda juga bisa menilai karakteristik pasangan dari tingkat keharmonisan keluarganya.
  • Anda bisa mulai mendiskusikan gambaran yang ada di keluarga kelak mulai dari sekarang. Misalnya seperti mau anak seberapa banyak, laki-laki atau perempuan dulu, apakah istri boleh bekerja, siapa yang mengurusi keperluan rumah tangga, dan lain-lain. Lebih bagus lagi kalau Anda bisa membicarakan aturan-aturan dasar dalam keluarga yang akan Anda bangun bersama pasangan nantinya.

  • Anda harus menyadari bahwa tidak ada satu pun keluarga yang terus-menerus harmonis sepanjang waktu. Masalah pasti muncul yang akan menjadi bahan perdebatan Anda berdua. Mulai dari masalah sepele seperti membuang sampah tidak di tempatnya, sampai masalah yang pelik seperti dugaan perselingkuhan. Tetapi seburuk apapun masalah yang akan menimpa nantinya, Anda berdua harus memiliki komitmen untuk menyelesaikannya dengan baik.
  • Setelah menikah, tidak ada lagi barangku atau barangmu. Tetapi yang ada ialah barang milik kalian berdua. Benar sekali, semua barang di rumah adalah milik Anda dan pasangan tidak peduli siapa yang membeli menggunakan uang milik siapa. Anda berdua harus menyadari ini dengan benar. Finansial merupakan aspek serius yang harus disetujui bersama sebelum menyepakati kata pernikahan.

  • Seseorang biasanya akan mengira pasangannya telah berselingkuh dengan teman-temannya. Anggapan ini muncul lantaran si pasangan memperlakukan temannya dengan sangat spesial menurut dia. Padahal anggapan tersebut belum tentu. Bisa jadi pasangan Anda berperilaku seperti itu karena temannya sudah menolongnya dahulu kala atau memang sifat dasar pasangan Anda seperti itu dalam memperhatikan kawannya.
  • Selain finansial, tempat tinggal juga kerap memicu pertengkaran pada keluarga yang baru dibina. Sebagus apapun rumah orang tua, kami lebih menyarankan kepada Anda untuk memiliki rumah sendiri meskipun ukurannya kecil. Dengan hanya hidup bersama keluarga kecil Anda, maka Anda bisa mewujudkan visi-misi dan tujuan pernikahan yang pernah didiskusikan dengan lebih mudah. Justru dengan berjuang dari bawah, rasa cinta Anda kepada pasangan akan semakin tinggi.