5 Macam Tingkat Kematangan Steak dan Artinya yang Harus Diketahui

Semua orang tentu merasa senang kalau berkesempatan menikmati makanan di restoran mewah. Ini artinya dia bisa mencicipi kuliner khas luar negeri tanpa harus pergi jauh-jauh ke negara tersebut. Salah satu makanan khas luar negeri yang banyak dipesan tidak lain adalah steak. Steak terbuat dari potongan daging dibumbui dengan rempah-rempah tertentu, lalu dipanggang atau dibakar. Selain daging sapi, steak juga bisa dibuat menggunakan daging ayam, kambing, tuna, salmon, dan sebagainya.

Dalam penyajiannya, steak yang telah matang tidak bisa dihidangkan sendiri. Steak tersebut wajib disuguhkan lengkap bersama dengan sayuran dan saus. Contoh sayuran yang biasa disajikan bersama daging steak misalnya jagung manis, kacang polong, kentang, wortel, brokoli, dan jamur. Sementara untuk sausnya bebas mau memakai saus barbeque, saus tomat, saus sambal, saus keju, saus mayonais, atau saus yang lainnya. Menariknya, terdapat 5 pilihan tingkat kematangan daging steak yang sangat mempengaruhi cita rasanya.

Kami akan mencoba menjelaskan macam-macam tingkat kematangan steak beserta artinya.

Rare

Rare adalah tingkat kematangan steak yang paling rendah. Steak hanya dimasak dalam waktu beberapa menit, lalu diangkat. Jadi tingkat kematangannya kurang lebih sekitar 25 persen saja. Kondisi daging steak rare masih berwarna merah seluruhnya, mulai dari bagian luar sampai bagian dalam. Oleh karena itu, daging yang bisa dimasak dengan tingkat kematangan rare hanyalah daging yang kualitasnya benar-benar premium. Steak yang berjenis rare memungkinkan Anda bisa merasakan cita rasa daging yang sesungguhnya.

Medium Rare

Tingkat kematangan steak yang selanjutnya adalah medium rare. Bisa dibilang ini sedikit lebih di atas rare. Daging dimasak lebih lama sedikit dibandingkan dengan sebelumnya. Sehingga steak yang dihasilkan memiliki kematangan di antara rare dan medium. Steak medium rare memiliki daging bagian luar yang berwarna kemerah-merahan, sedangkan bagian dalamnya berwarna merah. Jangan salah sangka dulu sebab daging medium rare sudah terasa empuk. Orang-orang Eropa paling suka dengan steak medium rare.

Medium

Yap, Anda benar sekali. Steak dengan tingkat kematangan medium artinya kondisi dagingnya setengah matang. Bagian luar steak tampak berwarna merah keputih-putihan dan bagian dalamnya masih berwarna merah. Namun bagian daging yang berwarna merah jauh lebih banyak daripada daging yang warnanya keputih-putihan. Beberapa pakar kuliner merekomendasikan steak medium karena Anda bisa menikmati cita rasa steak yang paling lezat. Begitu pula dengan aromanya jauh lebih sedap karena masih banyak mengandung kaldu.

Medium Well

Steak medium well dimasak lebih lama sedikit daripada steak medium. Kalau dalam bahasa indonesia mungkin istilahnya sama seperti agak matang. Kalau dilihat dari luar, antara steak medium well dan steak well done tidak mempunyai perbedaan yang mencolok. Tetapi bila Anda mengiris daging steak tadi, maka tampak bahwa bagian dalam steak medium well berwarna merah muda. Steak dengan tingkat kematangan medium well merupakan favorit orang-orang di seluruh dunia. Ini merupakan tingkat kematangan yang paling ideal untuk bisa menikmati rasa steak tanpa harus takut dengan risiko daging yang belum matang. Kami juga turut menyarankannya bila Anda baru pertama kali memesan menu steak.

Well Done

Well done artinya daging dimasak sampai benar-benar matang. Steak sudah matang sempurna yang ditandai dengan warna dagingnya kecokelat-cokelatan mulai dari bagian luar hingga ke bagian paling dalam. Steak well done adalah kesukaan orang-orang di Benua Asia, termasuk masyarakat Indonesia tentunya. Penyebabnya tidak lain karena kita sudah terbiasa memakan daging yang sudah dimasak benar-benar matang. Namun bagi orang-orang barat khususnya, steak well done mempunyai daging yang keras dan alot sehingga sulit untuk menikmatinya.