Frame sepeda gunung akrab dikenal juga dengan sebutan bingkai. Ini merupakan komponen yang berukuran paling besar, terbuat dari besi, dan berfungsi sebagai penghubung bagian depan sepeda dengan bagian belakangnya. Frame sepeda terdiri dari head tube, top tube, down tube, seat stay, dan chain stay.
Setiap produsen sepeda memiliki aturan yang berbeda-beda dalam menggolongkan ukuran frame. Sebagai contoh bingkai sepeda yang dikelompokkan menjadi ukuran S, M, dan L.
Frame berukuran S cocok dipakai untuk pengendara yang memiliki tinggi badan berkisar 145-165 cm. Frame berukuran M sesuai digunakan oleh pengendara dengan tinggi badan sekitar 165-175 cm. Sedangkan bingkai berukuran L tepat dipilih oleh pengendara yang mempunyai tinggi badan antara lebih dari 175 cm.
Namun mengingat sistem pengukuran di atas belum baku, tingkat keakuratannya pun belum 100 persen. Masih ada kemungkinan di mana seseorang yang tingginya 173 cm namun lebih sesuai memakai frame sepeda tipe L dikarenakan ukuran kakinya cukup jenjang. Pemilihan sebaiknya didasarkan pada kesesuaian ukuran bingkai yang sesungguhnya dengan postur tubuh si pengendara.
Berikut ini langkah-langkah dari kami dalam menyesuaikan ukuran frame sepeda dengan postur tubuh Anda!
- Naiki sepeda dan berdirilah secara tegak tanpa duduk di sadel. Cobalah pegang setang sepeda dengan lurus dan pastikan tangan Anda mudah mengendalikan handle tersebut.
- Perhatikan jarak antara frame bagian top tube dengan selangkangan Anda. Usahakan tersisa jarak kosong sekitar 3-5 cm sebagai antisipasi bila Anda tiba-tiba harus turun dari sadel sehingga organ selangkangan tidak membentuk bingkai sepeda.
- Ukuran frame sudah tepat, tapi kok letak setangnya terasa kejauhan? Solusinya Anda bisa mengganti dengan handle yang lebih pendek.
- Jangan lupa sesuaikan pula ketinggian seatpost supaya ketika Anda duduk di sadel maka posisi kaki tetap lurus agak menekuk ke arah pedal terbawah. Pertahankan posisi sadel tersebut dengan mengencangkan kuncinya.