Pengalaman Pribadi : Menginap di Hotel Mewah “Burj Al Arab” di Dubai

Kota Dubai kini menjadi simbol kebanggaan sekaligus pusat modernisasi di wilayah Jazirah Arab. Mengunjungi Kota Dubai yang dulu dikenal sebagai kampung nelayan ini, kita serasa menyaksikan kecanggihan dan kemajuan peradaban dunia terkini. Sangat menakjubkan . Bangunan-bangunan modern yang ditandai dengan gedung-gedung bertingkat, pusat perbelanjaan atau mall-mall, serta restoran, semuanya megah menjulang.

Begitu pula dengan pariwisata di Dubai. Pariwisata di Dubai dibangun dengan fasilitas-fasilitas modern. Perpaduan yang sangat eksotik antara situasi alam yang khas gurun pasir dengan kecanggihan teknologi Barat di bidang arsitektur. Fantastis! Dubai yang pada sekitar abad ke-7 masehi digunakan sebagai tempat persinggahan Alexander Agung dengan para tentaranya, kini berubah secara mengagumkan menjadi sebuah kota dengan fasilitas modern.

Dubai, dari sebuah kampung nelayan di ujung sungai yang bermuara ke Teluk Arab, kini menjadi sebuah kota yang megah dan mewah. Maka tak heran kalau saat ini kota di Jazirah Arab ini menjadi kota tujuan pariwisata dunia dan sekaligus membuat para investor tergiur untuk mengepakkan sayap bisnisnya di negara yang wilayahnya dikelilingi hamparan gurun pasir ini.

Kondisi iklim di Dubai sangat panas dan kering. Pada bulan November ini misalnya, suhu di sini bisa mencapai 40 derajat celsius. Karena perkembangan dan laju modernisasi di Dubai yang begitu fantastis, maka tak heran di kalangan masyarakat dunia yang hobi travelling menjuluki Dubai sebagai surga dunia. Semua ada, semua bisa, dan semua luar biasa. Dari tempatnya, pelayanannya, hingga service yang sangat memuaskan.

Di antara banyak gedung megah di Dubai, ada satu bangunan yang menjadi kebanggaan Kota Dubai yaitu Hotel Burj Al Arab. Karena keindahannya, kemegahannya, dan keagungannya, hotel ini menjadi icon Kota Dubai sekaligus menjadi simbol kemajuan Dubai. Hotel berbintang tujuh dengan bentuk seperti kapal layar ini sangat unik. Ini merupakan satu-satunya hotel di tengah-tengah laut yang merupakan hasil reklamasi tanah di laut.

Konon Hotel Burj Al Arab merupakan hotel yang paling mahal di dunia dengan harga sewa kamar termurahnya yaitu AED 6.500-40.000. Mahalnya harga ini memang pantas untuk fasilitas yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan cara penyambutan tamu. Sejak kami mendarat di Bandara Dubai, secara mengejutkan pihak hotel dengan para stafnya menggunakan setelah jas rapi menjemput dengan memberikan seikat bunga cantik. Mereka juga dengan sangat sigap mengurus surat-surat imigrasi dan bagasi.

Wow, mobil hotel yang menjemput kami adalah Rolls Royce. Seperti raja dan ratu. Itulah service yang diberikan oleh hotel tingkat berlian ini. Spektakuler! Itulah kesan pertama yang muncul ketika kami menginjakkan kaki masuk ke lobby hotel ini. Sangat mewah, unik, dan colourful yang kental dengan warna-warni khas Arabia. Sofa berwarna merah, air terjun bertingkat, akuarium raksasa di kanan dan kiri lobby, receptionist counter yang berbentuk keong keemasan, serta pohon-pohon palem yang dihiasi bunga mawar di sepanjang batangnya sangat cantik.

Bagaikan seorang raja dan ratu atau bagaikan seorang zeikh dan permaisurinya, kami mendapatkan pelayanan dari petugas hotel. Dengan sangat ramah, kami diantar ke kamar hotel. Di hotel ini ada beberapa tipe kamar. Tipe Deluxe yang terkecil 170 m2 dan tipe Royal Suite terluas 780 m2, serta tipe Panoramic Suite dengan luas 225 m2. Kamar kami terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah terdapat TV LED 50 inci dengan sofa-sofa kulit berwarna biru dan hitam, tirai sutera, meja kayu komplit, meja makan lengkap dengan sekeranjang buah-buahan segar dan kue khas Arab yang manis-manis. Tidak ketinggalan di kamar ini juga terdapat lemari-lemari keemasan dan bunga-bunga cantik di sana-sini.

Naik ke lantai dua terdapat dua ruangan. Kamar tidur dengan bed cover sutera, dan kami kian tercengang melihat cermin besar di atas bed. Wah, ini paling cocok untuk bulan madu yang sangat romantis. Ruangan di sebelahnya adalah kamar mandi yang sangat menakjubkan. Alat-alat dan perlengkapan mandinya kelas dunia. Sabun, shampo, shower gel, perfume, dan lain-lain semua bermerek Hermes dengan ukuran botol besar. Kita semua tahu bahwa harga dari perlengkapan ini mencapai angka jutaan rupiah.

Satu hal yang paling kami sukai adalah pemandangan dari kamar, room with a view, yaitu laut lepas kebiru-biruan yang kami nikmati dari dinding kaca di sepanjang kamar. Serasa kami menggantung di awang-awang. Dari sinilah, kami merasa terkesan lebih dari semua hotel yang pernah disinggahi di berbagai belahan dunia.

Makan malam kami nikmati di Al Mahara. Restoran yang kami nikmati di lantai ground hotel. Most unique restaurant ini dikelilingi aquarium yang memanjang di sekeliling restaurant serasa berada di lorong sea world. Hidangan-hidangan dari Negeri Prancis menjadi menu istimewanya merupakan hidangan lezat yang disajikan dengan beautiful manner. Penyajian ini sebanding dengan harga yang diberikan. Selesai dinner, kami menuju ke Sky View Bar yang terletak di puncak Burj Al Arab. Semua view dari bar ini adalah laut lepas. Tampak samar-samar di kejauhan terdapat proyek properti The Palm. Indah sekali.