Anda mungkin tertarik untuk membudidayakan bulus sendiri? Faktanya permintaan bulus di pasaran terbilang cukup tinggi. Tidak hanya pasar lokal saja, bahkan pasar di luar negeri pun menghendaki bulus ini. Biasanya bulus ini digunakan sebagai binatang peliharaan dan bahan baku obat-obatan. Harga jualnya sangat bervariasi. Kalau Anda bisa menemukan pembeli yang tepat, bukan tidak mungkin keuntungannya bisa mencapai Rp 50-100 ribu/ekor.
Memelihara bulus termasuk mudah dilakukan. Apalagi jika Anda membudidayakan jenis bulus yang berasal dari Indonesia seperti bulus pelodiscus dan bulus amyda. Bulus tersebut tak perlu diadaptasikan lagi sebab sudah mengenal betul kondisi cuaca dan iklim di Indonesia. Anda hanya perlu memeliharanya saja dengan baik agar tumbuh besar dan menghasilkan keturunan. Tapi kalau ingin keuntungan yang lebih banyak, Anda bisa membudidayakan bulus impor.
Jika Anda tertarik membudidayakan bulus, Anda dapat mengikuti panduan di bawah ini!
Tentukan Jenis Bulus yang Akan Dibudidayakan
Ada begitu banyak spesies bulus di dunia ini. Semuanya tersebar di berbagai penjuru muka bumi. Populasi setiap jenis bulus ini berbeda-beda. Beberapa di antaranya masih melimpah ruah. Namun tidak sedikit pula bulus yang sudah di ambang kepunahan. Anda harus memilih bulus yang populasinya masih banyak untuk dibudidayakan supaya tidak melanggar hukum. Bulus yang dilindungi tidak boleh dipelihara, apalagi dibudidayakan. Contoh bulus yang hampir punah antara lain bulus moncong babi, bulus bintang, bulus rote, dan bulus papua.
Beli Indukan Bulus yang Siap Melakukan Perkawinan
Membudidayakan bulus sebaiknya dilakukan dari indukannya. Meskipun harga indukan bulus lebih mahal daripada bulus yang masih anakan, tetapi bulus dewasa ini lebih mudah dipelihara. Daya tahan tubuh bulus tersebut sudah sangat baik sehingga tak akan mudah mati. Selain itu, bulus indukan ini juga sebentar lagi akan bertelur dan menghasilkan anak, kan? Jadi Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih cepat. Seekor bulus jantan dapat dijodohkan dengan 2-3 ekor bulus betina sekaligus. Pelajari cara membedakan jenis kelamin bulus di sini.
Buatlah Kolam Beton untuk Memelihara Bulus
Memelihara bulus dalam jumlah yang banyak sebaiknya dilakukan memakai kolam. Anda dapat berinvestasi dengan kolam beton agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Buatlah konstruksi kolam yang sama seperti pada saat Anda membuat kolam untuk memelihara ikan. Sebagai kura-kura full-aquatic, bulus sepenuhnya hidup di air sehingga tak usah menyediakan daratan di kolam tersebut. Setelah kolam ini jadi, Anda bisa memasukkan pasir bersih di bagian dasar kolam. Barulah kemudian kolam ini diisi dengan air. Anda juga perlu memasang filter air di sini.
Rawat Bulus-bulus di Kolam dengan Baik dan Benar
Agar tumbuh dengan baik dan cepat besar, maka Anda harus merawat bulus-bulus peliharaan dengan sebaik-baiknya. Bulus merupakan binatang omnivora. Jadi Anda dapat memberinya makan berupa daging-dagingan, buah-buahan, dan sayur-mayur. Tetapi bulu dan kura-kura air lainnya biasanya lebih suka memakan daging. Anda bisa memberinya makan berupa ikan, udang, jangkrik, telur ayam, ulat hongkong, cacing tanah, serta daging dan jeroan ayam. Cucilah pakan ini sampai bersih sebelum diberikan ke bulus. Berikan pakan secukupnya saja sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.
Anda juga perlu menjaga kebersihan bulus dan kolam tempat tinggalnya agar tidak mudah mengalami sakit. Oleh karena itu, bulus perlu dimandikan paling tidak setiap 2-3 hari. Bersihkan seluruh tubuh bulus memakai sikat gigi, lalu bilas sampai bersih. Kemudian Anda bisa menjemurnya beberapa saat di bawah kehangatan sinar matahari pagi. Sambil menunggu, Anda dapat membersihkan kolam pemeliharaan bulus. Kuraslah kolam ini terlebih dulu. Lalu sikat semua permukaannya sampai bersih. Lakukan pembersihan kolam bulus minimal setiap sebulan sekali.
Kumpulkan Telur-telur Bulus Lalu Tetaskan
Setelah dipelihara beberapa hari di kolam, bulus-bulus tersebut akan mencari pasangannya sendiri. Beberapa saat kemudian bulus-bulus ini akan melakukan perkawinan. Kini Anda tinggal menunggu telur-telur yang dihasilkan oleh bulus indukan. Periksa kondisi bulus dan kolam setiap hari. Jika Anda melihat ada telur di kolam, segera ambil telur tersebut lalu pindahkan ke tempat inkubasi. Lakukan proses penetasan telur secara buatan menggunakan alat inkubator supaya hasilnya lebih bagus.